Bedak Basah-Bubuk Beras Ketan Campur Kunyit?
Di daerah Makassar khususnya di Maros yang merupakan daerah dengan cuaca yang sangat panas saat musim kemarau panjang, masyarakat sering mengeluh dengan kulitnya yang terbakar-menimbulkan flek hitam di wajah alias belang-belang zebra. Bagi para wanita itu adalah masalah besar, sangat tidak menyenangkan. Merusak penampilan. Bikin pamor jadi turun karena kulit kecoklatan. Katanya.
Sejak zaman neneknya neneknya neneknya neneknya neneknya neneknya neneknya neneknya seribu kali lagi neneknya nenek orang-orang memiliki cara tersendiri untuk merawat keindahan, kelembutan, serta ke-awet-muda-an kulitnya. Dulu, tidak ada salon, apalagi rumah cantik citra-produk citra saja baru diproduksi beberapa tahun yang lalu. Makanya, wanita-wanita zaman dulu itu menggunakan cara yang tradisional. Mereka tidak mengenal yang namanya sabun pencuci muka apalagi mouzturesing yang bisa mencerahkan kulit wajah. Itu sudah terlalu modernisasi BEGETE.
Nah, setelah berbincang-bincang kemarin dengan seorang wanita yang telah mengandungku selama kurang lebih sembilan bulan lamanya, ternyata dan ternyata dulu itu dari anak-anak, gadis-gadis, sampai nenek-nenek menggunakan bahan alami non-alcohol tanpa pengawet untuk melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. Tidak perlu keluar biaya banyak untuk itu, tidak perlu jauh-jauh ke pasar, apalagi ke Mall-nah emang dulu sudah ada Mall? (Zamannya pasar keliling kali). Hanya butuh sedikit tenaga untuk membuatnya, tidak sampai terkantuk-kantuk apalagi berkeringat. Dengan sentuhan lembut para-wanita bergerombol membuatnya, sedikit berbasa-basi alias nge-gosip. Dasar perempuan.
Bahannya dari beras ketan dan kunyit, beras ketan yang sudah direndam lalu ditumbuk kemudian diberi ramuan tradisional yaitu jeng jreng jrengg "perasan kunyit", biasanya untuk menambah aroma juga ditumbuk bersama bunga melati, bagi yang mau aja. Aduk hingga rata lalu dibuat bulatan kecil dan dikenringkan. Untuk menggunakannya perlu diberi sedikit air itu sebabnya dinamakan bedak basah. Setelah dibuat dan siap diusapkan kebagian kulit yang terlihat. Di daerah lain juga mungkin terdapat hal yang sama, tapi dengan komposisi yang berbeda. Bisa jadi.
Bahannya dari beras ketan dan kunyit, beras ketan yang sudah direndam lalu ditumbuk kemudian diberi ramuan tradisional yaitu jeng jreng jrengg "perasan kunyit", biasanya untuk menambah aroma juga ditumbuk bersama bunga melati, bagi yang mau aja. Aduk hingga rata lalu dibuat bulatan kecil dan dikenringkan. Untuk menggunakannya perlu diberi sedikit air itu sebabnya dinamakan bedak basah. Setelah dibuat dan siap diusapkan kebagian kulit yang terlihat. Di daerah lain juga mungkin terdapat hal yang sama, tapi dengan komposisi yang berbeda. Bisa jadi.
Saat digunakan pertama kali itu rasanya seperti sedikit dingin, serasa adem begitu. Yah bisa dikata kulit seperti mendapat energi baru untuk ditampilkan. Setelah dioleskan kita bisa melakukan apa saja setelahnya, tidak perlu menunggu hingga kering karena dengan sendirinya akan kering juga. Nah, ada yang berbeda nih saat sudah mengering, tiba-tiba rasanya sedikit ada yang mengganggu kulit. Seperti ditarik-tarik, lalu ditampar-tampar, seperti kebanyakan yang terjadi saat seseorang memakai masker, yah kulit menjadi sangat kaku. Keras. Susah bicara. Harus menahan nafas agar tidak mengelupas. Rempong jadi.
Namun, setelah dibersihkan dengan air hangat kulit menjadi lebih kencang. Tidak berminyak, dan yang pasti terlindung dari sinar UVI, pokoknya bisa mengurangi penuaan deh. Itu tradisi orang-orang di desaku. Yang sekarang sudah termakan zaman, katanya kolot-lah, kampunganlah, padahal dari seluk-beluk masker yang sekarang bisa jadi karena adanya bedak basah ini. Manfaat kunyit itu sendiri dapat mengurangi kerutan diwajah, memperlambat kerusakan sel kulit, mengurangi jerawat, dan mencerahkan kulit.
Itu hanya sedikit ulasan cerita saat menggunakan bedak basah untuk kali pertama. Saya desikasikan kepada para wanita dan my beloved Mom. :*









0 komentar:
Posting Komentar